You must have JavaScript enabled in order to use this theme. Please enable JavaScript and then reload this page in order to continue.
Loading...
Logo Desa Tanjung Aru
Tanjung Aru

Kec. Tanjung Harapan, Kab. PASER, Provinsi KALIMANTAN TIMUR

PEMERINTAH DESA TANJUNG ARU

Perayaan Takbir Keliling: Tradisi yang Menghubungkan Masyarakat di Hari Raya Idul Fitri

Badrul Ulum 08 April 2025 Dibaca 11 Kali
Perayaan Takbir Keliling: Tradisi yang Menghubungkan Masyarakat di Hari Raya Idul Fitri

Perayaan Takbir Keliling: Tradisi yang Menghubungkan Masyarakat di Hari Raya Idul Fitri di Desa Tanjung Aru, Kecamatan Tanjung Harapan, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur

Idul Fitri merupakan hari kemenangan bagi umat Islam setelah sebulan penuh berpuasa. Selain merupakan momen spiritual, Idul Fitri juga selalu disertai dengan berbagai tradisi yang mempererat hubungan antarwarga, salah satunya adalah takbir keliling. Takbir keliling di Desa Tanjung Aru, Kecamatan Tanjung Harapan, Kabupaten Paser, Kalimantan Timur, menjadi salah satu tradisi yang tidak hanya meriah, tetapi juga mempererat tali persaudaraan antarwarga.

Makna Takbir Keliling dalam Tradisi Idul Fitri

Takbir keliling adalah tradisi yang dilakukan dengan mengarakkan suara takbir sambil berjalan mengelilingi desa atau kampung. Umat Islam di seluruh dunia melantunkan takbir sebagai bentuk pujian dan syukur kepada Allah Swt. di malam Idul Fitri. Di Desa Tanjung Aru, takbir keliling menjadi simbol kebersamaan dan kegembiraan dalam menyambut hari kemenangan setelah sebulan penuh berpuasa.

Perayaan takbir keliling ini bukan hanya sekadar mengumandangkan takbir, tetapi juga merupakan sarana untuk mempererat hubungan antarwarga. Masyarakat yang berbeda usia, latar belakang, dan profesi ikut serta dalam kegiatan ini. Dari anak-anak hingga orang dewasa, semua saling bergotong-royong menyukseskan acara tersebut.

Kegiatan Takbir Keliling di Desa Tanjung Aru

Di Desa Tanjung Aru, takbir keliling dimulai pada malam hari sebelum Idul Fitri. Setelah shalat tarawih, warga mempersiapkan diri dengan membawa alat penerangan seperti obor, senter, atau lampu hias yang membuat suasana semakin meriah. Takbir keliling dimulai dari masjid atau mushola utama di desa tersebut dan melintasi jalan-jalan desa, dengan peserta menyanyikan takbir secara bergiliran.

Takbir keliling ini melibatkan berbagai elemen masyarakat. Anak-anak dengan semangat membawa obor dan menyanyikan takbir bersama-sama, sementara para remaja dan orang dewasa dengan penuh antusias berjalan bersama sambil menggemakan takbir dengan lantang. Beberapa kelompok juga menggunakan kendaraan hias, mengelilingi jalan-jalan desa dengan penuh warna, dan menghiasi kendaraan mereka dengan berbagai pernak-pernik Islami.

Tradisi yang Menghubungkan Masyarakat

Salah satu hal yang istimewa dari takbir keliling di Desa Tanjung Aru adalah keberagaman peserta yang terlibat. Masyarakat dari berbagai lapisan sosial, usia, dan profesi berbaur dalam keceriaan dan kebersamaan. Kegiatan ini juga menjadi ajang silaturahmi antarwarga, di mana mereka yang jarang bertemu dapat berkumpul dan saling berbagi cerita.

Takbir keliling juga menjadi ajang untuk memperkenalkan dan melestarikan budaya Islam kepada generasi muda. Anak-anak yang ikut serta dalam kegiatan ini belajar untuk lebih menghargai nilai-nilai agama dan tradisi, serta memahami pentingnya kebersamaan dalam masyarakat.

Selain itu, kegiatan takbir keliling ini turut menghidupkan suasana desa. Jalan-jalan yang biasanya sepi di malam hari menjadi ramai dengan aktivitas masyarakat yang mengiringi takbir. Hal ini tidak hanya memberikan kebahagiaan kepada para peserta, tetapi juga kepada masyarakat lainnya yang melihat kegiatan tersebut.

Dukungan dari Pemerintah Desa dan Masyarakat

Pemerintah Desa Tanjung Aru turut mendukung penuh perayaan takbir keliling ini. Mereka memberikan bantuan baik dari segi logistik, seperti menyediakan alat penerangan, hingga dukungan moral untuk menjaga agar kegiatan ini berjalan lancar dan tertib. Kegiatan ini juga menjadi salah satu ajang untuk menumbuhkan rasa kebersamaan antarwarga desa yang semakin solid.

Tidak hanya itu, masyarakat juga berpartisipasi dalam menyukseskan acara ini. Warga setempat secara sukarela berperan dalam menyusun rute takbir keliling, menyiapkan konsumsi, hingga memastikan keamanan selama kegiatan berlangsung. Semangat gotong-royong yang kuat menjadikan takbir keliling di Desa Tanjung Aru lebih dari sekadar sebuah tradisi, tetapi juga sebagai wujud nyata solidaritas sosial.

Takbir Keliling Sebagai Simbol Kebersamaan dan Keberagaman

Takbir keliling di Desa Tanjung Aru adalah simbol bahwa meskipun kehidupan masyarakatnya beragam, mereka tetap satu dalam kebersamaan dan semangat menyambut Idul Fitri. Melalui kegiatan ini, warga dapat merasakan kehangatan hubungan sosial yang terjalin di antara mereka. Takbir keliling bukan hanya tentang menyambut datangnya hari raya, tetapi juga sebagai pengingat akan pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di tengah keberagaman.

Kesimpulan

Takbir keliling di Desa Tanjung Aru adalah tradisi yang mempererat tali silaturahmi di antara warga masyarakat, memperkuat rasa kebersamaan, serta mengajarkan makna pentingnya keberagaman dalam persatuan. Di malam Idul Fitri, suara takbir yang menggema di sepanjang jalan desa bukan hanya menjadi suara kemenangan, tetapi juga suara hati yang penuh dengan rasa syukur, kegembiraan, dan harapan untuk masa depan yang lebih baik.

Tradisi ini menunjukkan betapa pentingnya peran masyarakat dalam menjaga budaya dan tradisi, sekaligus mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan Tuhan, serta menjaga hubungan baik dengan sesama. Takbir keliling di Desa Tanjung Aru, Kalimantan Timur, akan terus menjadi momen yang ditunggu setiap tahun, yang tak hanya menghubungkan umat Muslim dengan Tuhannya, tetapi juga menghubungkan hati-hati yang penuh kasih antarwarga.

APBDes 2025 Pelaksanaan

APBDes 2025 Pendapatan

APBDes 2025 Pembelanjaan